Friday, 29 June 2012

apa komentar anda????


apa KOMENTAR kamu tentang SUP JANIN ini ?? Cerita ini ditulis oleh seorang wartawan di Taiwan sehubungan dengan adanya gosip mengenai makanan penambah kekuatan dan stamina yang dibuat dari sari/kaldu janin manusia. 'Healthy Soup' yang dipercaya dapat mendapat stamina dan keperkasaan pria terbuat dari janin bayi manusia berumur 6 - 8 ... Salah seorang pengusaha pemilik pabrik di daerah Tong Wan, Taiwan mengaku sebagai pengkonsumsi tetap 'Healthy Soup'. Sebagai hasilnya, pria berusia 62 tahun menjelaskan khasiat 'Healthy Soup' ini mempertahankan kemampuannya untuk dapat berhubungan seks beberapa kali dalam semalam. Penulis diajak oleh pengusaha tersebut di atas ke salah satu restoran yang menyediakan 'Healthy Soup' di kota Fu San - Canton dan diperkenalkan kepada juru masak restoran tersebut. Kata sandi untuk 'Healthy Soup' adalah BAIKUT. Juru masak restoran menyatakan jenis makanan tersebut tidak mudah didapat karena mereka tidak tersedia 'ready stock'. Ditambahkan pula bahwa makanan tersebut harus disajikan secara fresh, bukan frozen. Tetapi kalau berminat, mereka menyediakan ari-ari bayi (plasenta) yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual dan juga obat awet muda. Juru masak restoran tersebut mengatakan jika memang menginginkan Healthy Soup', dia menganjurkan untuk datang ke sebuah desa di luar kota dimana ada sepasang suami istri yang istrinya sedang mengandung 8 bulan. Diceritakan pula bahwa si istri sebelumnya sudah pernah mengandung 2 kali, tetapi kedua anaknya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Jika kali ini lahir perempuan lagi, maka 'Healthy Soup' dapat didapat dengan waktu dekat. Cara pembuatan 'Healthy Soup', seperti yang diceritakan oleh jurnalis yang meliput kisah ini adalah sebagai berikut: Janin yang berumur beberapa bulan, ditambah Pachan, Tongseng, Tongkui, Keichi, Jahe, daging ayam dan Baikut, di tim selama 8 jam, setelah itu dimasak selayaknya memasak sup. Beberapa hari kemudian seorang sumber menghubungi penulis untuk memberitahukan bahwa di Thaisan ada restoran yang sudah mempunyai stok untuk 'Healthy Soup'. Bersama sang pengusaha, penulis dan fotografer pergi ke restoran di Thaisan untuk bertemu dengan juru masak restoran tersebut yang tanpa membuang waktu langsung mengajak rombongan untuk tour ke dapur. Di atas papan potong tampak janin tak bernyawa itu tidak lebih besar dari seekor kucing.
Sang juru masak menjelaskan bahwa janin tersebut baru berusia 5 bulan, tidak dijelaskan berapa harga belinya, yang pasti itu tergantung besar-kecil, hidup-mati janin tersebut dan sebagainya (Masya Allah!!!). Kali ini, harga per porsi 'Healthy Soup' 3,500 RMB karena stok sedang sulit untuk didapat. Sambil mempersiapkan pesanan kami, dengan terbuka juru masak tersebut menerangkan bahwa janin yang keguguran atau digugurkan, biasanya mati, dapat dibeli hanya dengan beberapa ratus RMB saja, sedang kalau dekat tanggal kelahiran dan masih hidup, bisa semahal 2.000 RMB. Urusan bayi itu diserahkan ke restoran dalam keadaan hidup atau mati, tidak ada yg mengetahui. Setelah selesai, 'Healthy Soup' disajikan panas di atas meja, penulis dan fotografer tidak bernyali untuk ikut mencicipi, setelah kunjungan di dapur, sudah kehilangan semua selera makan, maka cepat-cepat meninggalkan mereka dengan alasan tidak enak badan. Menurut beberapa sumber, janin yang dikonsumsi semua adalah janin bayi perempuan. Apakah ini merupakan akibat kebijaksanaan pemerintah China untuk mewajibkan satu anak dalam satu keluarga yg berlaku sampai sekarang, atau hanya karena kegemaran orang akan makanan sehat sudah mencapai kondisi yang sangat terkutuk. Harap teruskan cerita ini kepada setiap orang demi menghindari penyebarluasan kebiasaan yang tak berperikemanusiaan tersebut. Sebagai manusia beragama dan berpikiran sehat, kita untuk apapun. Bangsa manusia adalah bangsa yang derajatnya paling tinggi dari mahluk di bumi ini, dan tindakan tersebut adalah tindakan yang sesungguhnya bukan berasal dari pemikiran manusia waras

kisah dan pelajaran


Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokatuh Bismillaahirrohmaanirrohiim Kisah ini dipaparkan oleh Syaik abdul Aziz bin Abdul Kariem Al-Aql dalam salah satu ceramahnya yang berjudul "kisah dan pelajaran" Syaikh Abdul Aziz menuturkan, "Di antara kisah (misteri jodoh) yang pernah saya ketahui adalah seorang pria dari kerabat saya yang hafal Qur'an dan shalih. Ia orang yang dikenal rajin bersilaturahim, teguh pendirian agamanya dan selalu taat pada Allah dan dia seorang yang buta. Suatu hari dia bertanya kepada saya, "Ananda, ---waktu itu saya berumur 17 tahun--- , kenapa kamu belum menikah ?" "Hingga Allah memberi saya rizki" jawab saya. "Ananda, bersikap jujurlah pada Allah, ketuklah pintu Allah dan berharap pintu kelapangan akan terbuka." Ungkapnya. Ia melanjutkan nasihatnya, "Duduklah ananda, aku akan menceritakan kepadamu, apa yang pernah aku alami dulu". Ia diam sejenak, lalu melanjutkan kisahnya, "Aku dulu benar-benar miskin. Ayah dan ibu ku juga orang miskin. Kami semua sangat miskin. Aku sendiri semenjak dilahirkan sudah buta, pendek dan jelek. Segala sifat yang tidak disukai wanita ada padaku. Kemudian aku sangat menginginkan seorang wanita, akan tetapi hanya kepada Allah aku curahkan segala perasaan hatiku. Dengan kondisiku yang seperti ini, akan sulit rasanya untuk mendapatkan seorang isteri. Akupun mendatangi ayahku kemudian mengutarakan keinginanku, "Ayahanda, aku ingin menikah." kontan ayahku tertawa. Aku memahami bahwa derai tawa ayahku adalah isyarat agar aku berputus asa dan melupakan keinginanku untuk segera menikah. Bahkan ayahku bertanya, "Apakah engkau gila nak ? Siapa yang mau mengambilmu sebagai menantu ? Kamu buta, kemudian keluarga kita sangat miskin. Sadarlah nak. Tidak ada jalan untuk itu." Kemudian aku pergi menemui ibuku, mengadukan hal ini. Aku berharap, barangkali ibu bisa membujuk ayahku. Tapi, nyaris saja aku menangis ketika ibu mengucapkan nasihatnya, "Ananda, kamu mau menikah ?Apakah kamu tidak waras, nakSiapa wanita yang mau sama kamu ?Darimana kamu mendapatkan harta ? Kamu tahu, bahwa kita semuanya sangat membutuhkan sedikit harta untuk bertahan hidup. Kamu juga harus tahu bahwa hutang kita menumpuk, nak" aku tidak berputus asa. Aku ulangi upayaku itu sedemikian rupa kepada ayah dan ibuku. Akan tetapi keputusannya tetap tidak berubah. Pada suatu malam, aku berkata dalam hati, "Mengapa aku tidak mengadukan hal ini kepada Allah ? Mengapa hanya meminta pada ayah dan ibuku yang memang tidak mampu apa-apa ? Maka kuangkat tanganku memohon kepada Allah, " Ya Allah, mereka mengatakan kalau aku miskin, padahal Engkaulah yang membuat aku miskin. Mereka mengatakan bahwa aku buta, padahal Engkaulah yang menciptakanku Ya Allah, Engkaulah Rabbku, tidak ada yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau Maha Mengetahui apa yang ada dalam jiwaku. Engkau Maha Mengetahui keinginanku untuk menikah dan aku tiada daya akan hal itu. Ya Allah, orang tuaku memang tak mampu, Tapi Engkau adalah Yang Mulia Lagi Maha Perkasa, tidak terkalahkan oleh apapun. Ya Allah, anugerahkan istri yang penuh berkah, shalihah dan cantik jelita yang menyenangkan hatiku dan menenangkan jiwaku." Aku berdoa sambil kedua mataku mengucurkan air mata dan hatiku meratap tangis, merendah di hadapan Allah. Karena aku shalat malam di awal waktu, maka akupun mengantuk dan tertidur. Dalam tidur, aku bermimpi berada disebuah tempat yang sangat panas, seperti ada kobaran api yang sangat dahsyat. Tidak berapa lama, aku melihat ada sebuah kemah yang turun dari langit. Kemah yang sangat indah dan mempesona, belum pernah aku melihat kemah seperti itu sebelumnya. Hingga kemah turun di atasku dan bahkan memayungiku. Bersamaan dengan itu, ada hawa dingin yang aku tidak mampu kuceritakan bagaimana rasanya, karena benar-benar membawa kedamaian, hingga aku terbangun karena kedinginan setelah sebelumnya merasa udara panas yang amat sangat. Aku terbangun dan perasaanku sangat senang dengan mimpi tersebut. Di pagi buta aku menemui seorang ulama yang mampu menakwilkan mimpi. Setelah aku menceritakan mimpi itu, ulama tersebut berkata, "Ananda, apakah engkau sudah menikah ? Kalau belum, mengapa kamu tidak menikah ?" "Belum, demi Allah saya belum menikah" jawabku. "Mengapa engkau tidak menikah ?" tanyanya, lagi. "Demi Allah, ya syaikh, seperti engkau ketahui aku adalah orang buta lagi miskin serta buruk rupa." keluhku. "Ananda, apakah tadi malam engkau mengetuk pintu Rabbmu ?" Tanyanya lagi. "Ya, aku mengetuk pintu Rabbku." Jawabku. Syaikh itu berkata, "Pergilah ananda, perhatikanlah gadis yang paling cantik dalam benakmu dan pinanglah, karena pintu itu telah terbuka untukmu. Ambilah yang terbaik dari yang ada dalam dirimu dan janganlah merasa rendah dengan mengatakan, "Aku adalah seorang yang buta, maka aku akan mencari wanita yang buta pula. Kalaupun tidak buta, maka cukup yang begini, yang bigitu." Tetapi perhatikanlah gadis yang terbaik, karena pintu itu telah dibuka untukmu." setelah aku berpikir, aku memilih gadis yang dikenal sebagai gadis yang paling cantik di daerah itu di samping memiliki nasab dan keluarga terhormat. Maka akupun mendatangi ayah. Kukatakan kepada beliau, barangkali beliau mau pergi menemui mereka untuk melamarkan meminang gadis itu untukku. Tapi ayahku menolak dengan keras. Dia benar-benar tidak setuju, mengingat wajahku yang buruk dan betapa miskinnya aku, apalagi gadis yang kuinginkan adalah gadis yang paling cantik di daerah itu. Maka akupun pergi sendiri. Aku bertamu pada keluarga itu, mengucapkan salam kepada mereka dan mengatakan keinginanku kepada orang tuannya. "Saya menginginkan fulanah (maksudku putrinya)." "Kamu menginginkan putriku ?" Tanya mereka. " Ya, benar." Jawabku. "Demi Allah, ahlan wa sahlan, putra fulan. Selamat datang wahai pembawa Al-Qur'an. Demi Allah, ananda, kami tidak mendapatkan laki-laki yang lebih baik darimu. Akan tetapi aku berharap agar putriku mau menerimanya." kemudian ia pergi menemui putrinya dan mengatakan, "Wahai putriku. Ini fulan datang meminangmu. Memang dia buta, tetapi dia hafal Al-Qur'an. Dia menyimpan Al-Qur'an dalam dadanya. Kalau engkau rela ia menjadi suamimu, maka bertawakallah kepada Allah". Sang putripun menjawab, "Ayahanda, kalau itu sudah menjadi pendapatmu, aku tidak memiliki pilihan lain. Aku bertawakal kepada Allah." selang sepekan kemudian, wanita cantik itupun menjadi istri bagi si buta yang miskin, dengan taufik Allah dan kemudahan dari-NYA, juga karena keutamaan Al-Qur'an. Alhamdulillah." Demikian, orang itu mengakhiri kisahnya. Demikian pula, berakhir penuturan Syaikh Abdul Aziz.

Wednesday, 27 June 2012

jangan


✽»♥«✽• JANGAN..!!! •✽»♥«✽• Posted by Khoirunnisa Syahidah on 19:50 // 0 komentar khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Jangan tidur setelah shalat subuh, nanti rezeki mahal, kerana diwaktu pagi itu Allah membuka pintu berkah. Jangan makan tanpa membaca Bismillah dan do'a makan, nanti rezeki kita diambil syaitan. Jangan tambah perhiasan dibadan, kerana Allah sudah jadikan manusia makhluk yang paling sempurna. Jangan keluar rumah tanpa niat Ûñtûk membuat kebaikan, takutnya kita mati dalam perjalanan. Jangan pakai sepatu atau sandal yang berlainan pasangan, karena makruh dan mewarisi kepapaan. Jangan biarkan mata liar diperjalanan, nanti hati kita gelap diselaputi dosa. Jangan menangguh taubat bila berbuat dosa, kerana mati pasti akan datang bila sudah waktunya. Jangan ego untuk meminta maaf pada ibu bapa dan sesama manusia, kalau memang kita bersalah. Jangan mengumpat sesama rakantaulan, nanti rusak persahabatan, kita hilang bahagia. Jangan lupa bergantung pada Allah dalam setiap kerja kita, nanti kita sombong apabila berjaya, kalau gagal kecewa pula. Jangan bakhil untuk bersedekah, sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki kita. Jangan banyak ketawa, nanti mati jiwa. Jangan biasakan berbohong, kerana ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih orang kepada kita. Jangan suka menganiaya manusia atau hewan, karena do'a makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan Allah. Jangan terlalu susah hati dengan urusan dunia, karena akhirat itu lebih utama dan hidup disana lebih lama dan kekal selamanya. Jangan mempertikaikan atau mempermasaalahkan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN, sebab semua untuk keselamatan kita. Wallahualam Semoga kita semuanya mendapat sedikit banyak pengajaran dari artikel ini.. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamiin [khoirunnisa-syahidah.blogspot.com] Sumber : Islamic Youth Community

Monday, 18 June 2012

TANTANGAN PENGEMBAN DAKWAH


Tantangan Dakwah Selasa, 20 Desember 2011 04:41 MR Kurinia Syabab.Com - “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan (TQS al-Hasyr [59]:18). Ahli tafsir ternama, Imam Ibnu Katsir memaknai ayat tersebut: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah! Ini adalah perintah untuk bertakwa kepada-Nya, yang mencakup melakukan apapun yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apapun yang dilarang oleh Dia. Adapun perintah ‘Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok’ artinya adalah, ‘Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab. Lihatlah amal-amal shalih apa yang telah kalian lakukan untuk menyongsong hari yang telah dijanjikan kepada kalian dan hari saat kalian kembali kepada Rabb kalian. Bertakwalah kepada Allah. Ini merupakan penegasan kedua untuk bertakwa. ‘Sesungguhnya Allah Mahateliti atas apa yang kalian lakukan’ maknanya adalah, ‘Ketahuilah sesungguhnya Dia Mahatahu atas semua perbuatan kalian dan keadaan kalian.’ Tidak ada secuil pun yang tersembunyi bagi Allah. Tidak ada urusan kalian yang tersembunyi dari Dia, baik perkara yang dilakukan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.” (Ibn Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Azhim, hlm. 548). Salah satu pelajaran penting dari ayat itu adalah bahwa hidup di dunia ini mulai dari takwa, diselingi evaluasi (muhasabah) untuk semakin meneguhkan ketakwaan tersebut. Selama tahun 2011 suara yang menyeru untuk kembali ke pangkuan syariah makin nyaring terdengar. Kawasan Timur Tengah sepanjang tahun ini terus menerus diguncang revolusi. Tunisia, Maroko, Libya, Yaman, Suriah dan Mesir berguncang. Gejolak revolusi umat terus menggelora. Islam politik di kawasan itu mulai naik bahkan mendominasi media massa. Terlepas dari apa yang dimaksud, pernyataan Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, menarik disimak. Hamadi menyampaikan, “Masa kini adalah momentum Ilahi pada sebuah negara baru dan mudah-mudahan merupakan Masa Kekhalifahan ke-6.” Ucapan seperti ini dari seorang moderat menggambarkan betapa keinginan masyarakat di sana untuk menerapkan Islam demikian besar sehingga berpengaruh pada ucapan Hamadi. Memang, kecenderungan alami dari masyarakat Arab lebih tertarik pada sistem Khilafah. Inilah ajaran agama mereka dan bagian dari sejarah mereka. Di sisi lain, Eropa sedang dilanda gunjang-ganjing. Amerika masih berada dalam kubangan krisis. Gejolak selama tahun 2011 ini mengisyaratkan dunia kemudian akan kembali pada model masa pra-1945-yang merupakan dunia multipolar-yang didominasi oleh pusat-pusat pengaruh geopolitik yang berbeda, dengan Kekhalifahan di puncaknya. Suara yang sama berkumandang di Indonesia. Dukungan para ulama tampak jelas. Berbagai forum ulama selama kurun 2011 menyerukan syariah dan Khilafah. Begitu juga dukungan dari kalangan tokoh, intelektual, mahasiswa dan pelajar. Tidak kalah pentingnya, kembali pada syariah Islam dan menyatukan kaum Muslim ke dalam Khilafah juga diserukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Ini sebagian tanda makin dekatnya fajar kemenangan. Bukan hanya harapan yang terang, tantangan dakwah Islam di Indonesia pun tidak menyurut. Ketidakadilan terhadap umat Islam terus berlangsung selama tahun 2011, yang bahkan dilakukan oleh sesama Muslim. Ketika terjadi bunuh diri di Cirebon dan Solo, langsung Presiden menyebut bahwa pelakunya adalah teroris hanya karena pelakunya beragama Islam. Namun, saat di Papua meledak granat disertai penembakan, buru-buru Ansyaad Mbai, Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), menyatakan bahwa itu tindak kriminal biasa. Pada saat umat Islam menyerukan syariah Islam untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan, segeralah mereka dituduh sebagai pihak yang membahayakan NKRI. Sebaliknya, upaya separatisme dan disintegrasi yang secara terang-terangan dinyatakan oleh segelintir orang yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak disebut membahayakan NKRI. Bahkan TNI dan Polisi yang berupaya menindak tegas mereka segera dituduh oleh LSM-LSM komprador sebagai melanggar HAM. Intervensi Amerika Serikat (AS) dalam kasus ini tampak jelas. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dalam kunjungan kehormatan kepada Presiden SBY di Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) membicarakan Papua. Berikutnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton angkat suara mengenai konflik di Papua. Hillary menyampaikan kekhawatiran akan kondisi HAM di Papua. Ia menyerukan adanya dialog untuk memenuhi aspirasi rakyat di wilayah konflik tersebut (AFP, 11/11/11). Obama dalam pembicaraannya dengan Presiden SBY di Bali juga menyinggung masalah Papua. Irama yang ditabuh asing ini diikuti oleh antek-anteknya di dalam negeri. Persoalan calon Gereja Yasmin di Bogor menambah rasa ketidakadilan itu. Umat Islam di Bogor dituding tidak toleran. Padahal umat Islam Bogor ditipu. Ada penipuan dalam proses pengajuan izin IMB calon gereja tersebut. Hilary Clinton bicara tentang kasus ini. Vatikan turut campur. Pada 16 Desember 2011 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana mengadakan rapat dengan Pemerintah membahas hal ini. Masalah ini diinternasionalisasi. Memang, kalau untuk memojokkan umat Islam, suara jarum jatuh pun terdengar ke seantero dunia! Bukan hanya itu. Untuk mengerem gerak perjuangan Islam digembar-gemborkan istilah deradikalisasi. Selama tahun 2011 digelar berbagai acara di daerah-daerah. Pimpinan dan ormas Islam dikumpulkan. Temanya deradikalisasi. Yang mengherankan, semua yang dimaksudkan dalam istilah deradikalisasi ditujukan kepada umat Islam! Sasarannya adalah Islam. Benar apa yang diingatkan oleh pengamat politik Herman Ibrahim bahwa hakikat dari deradikalisasi merupakan deIslamisasi. Dalam deradikalisasi pun terdapat politik belah-bambu di tubuh umat Islam. Last but not least, deradikalisasi ini tidak dapat dilepaskan dari program war on terrorism yang merupakan agenda AS. Yang rugi adalah umat Islam sendiri. Tantangan seperti ini sebenarnya merupakan sunnatullah. Setiap upaya dakwah untuk membangkitkan umat Islam senantiasa menghadapi tantangan. Rasulullah saw. sejak awal dakwahnya telah menghadapi banyak tantangan. Beliau dituduh tukang sihir, tukang syair, gila, pemecah-belah bangsa Arab, dsb. Bahkan beliau diembargo selama dua tahun dan diancam pembunuhan. Justru, berbagai tantangan berupa tuduhan dan ancaman fisik menegaskan kemenangan dakwah semakin dekat. Sebab, tuduhan dan ancaman fisik dari pihak anti-Islam merupakan tanda kekalahan mereka secara intelektual. Yang penting adalah kita tetap berada di atas aturan Allah SWT. Rasulullah saw. bersabda, “Sekelompok dari umatku selalu berada di atas aturan Allah, orang-orang yang menentang dan menyalahi mereka tidak akan memadaratkan bagi mereka hingga datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan menang atas manusia.” (HR Muslim). [MR Kurnia] Ayat al-Quran يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan (TQS al-Hasyr [59]:18).

Saturday, 16 June 2012

jika suatu saat JADI IBU


Jika Suatu Saat Nanti Kau Jadi Ibu Posted by Khoirunnisa Syahidah on 18:21 // 0 komentar khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, ketahuilah bahwa telah lama umat menantikan ibu yang mampu melahirkan pahlawan seperti Khalid bin Walid. Agar kaulah yang mampu menjawab pertanyaan Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia: “Ataukah tak lagi ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan? Seperti wanita-wanita Arab yang tak lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid?” Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Asma’ binti Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus berjuang melawan kezaliman. “Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah mulia, atau mati syahid!),” kata Asma’ kepada Abdullah bin Zubair. Maka Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman. Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid. Namanya abadi dalam sejarah syuhada’ dan kata-kata Asma’ abadi hingga kini. Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya. Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun. Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar. Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih. Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain. Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an. Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu. Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit. Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah. Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad. Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya. Seperti Ummu Habibah. Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya. Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya: “Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya. Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, amin!”. Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i. Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman. Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu. “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak. “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan. Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani. Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais. Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses. Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu. Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu. Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri. Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor. Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia. Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999. oleh: Muchlisin sumber: Salimah

Peter, Muallaf yang Tidak Takut Menunjukkan KeIslamannya di Depan Publik | comments Ilustrasi Peter Casey, berlatar belakang Yahudi-Kristen. Namun pencarian spiritual pemuda berusia 23 tahun ini bermuara pada Islam. Pada usia 15 tahun, lulusan Queens College ini memutuskan bersyahadat. Kini namanya dikenal secara luas baik di negerinya, Amerika Serikat, maupun dunia internasional setelah pengakuannya memilih Islam tersebar luas di jagat maya. Alih-alih takut akan keselamatan nyawanya mengingat fobia Islam kembali mengental di AS menjelang peringatan tragedi 11 September, ia malah rajin menunjukkan keyakinan barunya di depan publik. Ia misalnya, selalu pergi ke masjid setiap hari dengan ‘menumpang’ skateboard-nya — gaya khas anak muda AS. Ia juga jarang berpikir dua kali untuk melakukan ibadah shalat di Starbuck, jika kebetulan ia tengah nongkrong di sana dan waktu shalat telah tiba. Pria bermata biru ini mengaku pantang menyembunyikan identitas keislamannya. Sebaliknya, ia mengatakan ia berusaha untuk “menantang stereotip dan kesalahpahaman” orang lain di sekitarnya tentang Islam. Sebagai seorang mualaf yang dibesarkan di pinggiran kota dengan latar belakang Yudeo-Kristen, Casey berada dalam posisi yang sebetulnya ‘mustahil’ untuk melakukannya. Namun, itulah tekad Casey; membuat orang belajar menerima seorang Muslim apa adanya, mulai dari cara dia berpenampilan, berbicara, dan bertindak. Casey dibesarkan di pinggiran Long Island oleh ibu yang beragama Yahudi dan ayah Katolik. Ia tumbuh dalam keluarga yang bertolak belakang dalam melihat Yesus. Di satu sisi, kekristenan berbicara tentang Yesus sebagai Allah Putra, Allah Bapa, dan roh Kudus. Di sisi lain, Yudaisme berbicara tentang Yesus sebagai seorang mesias palsu. “Saya merasa ada dua hal ekstrem di sana, dan saya mempelajari keduanya,” kata Casey. Dan kemudian, pasca-serangan 11 September 2001, pemahaman mulai berubah. Dia baru berusia 13 tahun saat dua menara kembar WTC itu runtuh. Sejak itu, ia rajin berselancar di dunia maya mengorek isi ajaran Islam — yang pada awalnya dituduhkan berada di balik serangan itu. Ia menemukan doktrin yang lebih masuk akal tentang Yesus: dia seorang nabi, seorang pria yang menyampaikan firman Allah. Tidak lebih, tidak kurang. “Ketika saya mulai belajar tentang Islam, saya seperti:” Ini dia. Ini adalah agama itu,” katanya. Dua tahun kemudian, pada usia 15 tahun, ia masuk Islam. (Orang tuanya menolak memberikan komentar untuk cerita ini). Sejak itu, pria yang baru-baru mulai mengajar sejarah di sebuah sekolah Islam di Brooklyn, telah berupaya untuk meluruskan kecurigaan publik AS pada Islam. Tak hanya melalui perbuatan — seperti bershalat di tempat umum dan ramah pada siapa saja — ia juga aktif berdakwah melalui blog-nya yang bertajuk ‘Dawah Addict’. Tema-tema seperti ‘Muhammad dalam Alkitab’ dan ‘Bagaimana Menjadi Seorang Muslim’ diulasnya tanpa canggung. “Ketika saya pertama kali menjadi Muslim, dan masih terdengar hingga hari ini, orang-orang berkata,’Mengapa tidak ada lebih banyak Muslim yang mengatakan terorisme adalah buruk? Mengapa tidak ada Muslim di luar sana mengatakan tentang Islam yang sebenarnya?’,” kata Casey. “Dan saya pikir, yah, saya akan melakukannya jika tidak ada orang lain yang akan melakukannya.” Saluran Casey di YouTube memiliki lebih dari 5.000 pelanggan dan hampir setengah juta pengunjung. Meskipun pendengarnya terus tumbuh, dia juga mengalami hambatan, antara lain berbagai bentuk komentar marah dan sanggahan. Namun, dia tak surut ke belakang. Alasannya sederhana: “Saya merasa seperti saya memiliki tanggung jawab kepada orang-orang di Amerika,” katanya, “Karena ini adalah tempat saya tumbuh dan ini adalah rumah saya, dan saya ingin berbagi apa yang membuat saya sangat bahagia dan telah membawa saya kedamaian begitu banyak.” Sumber : Kisah Mu'alaf