Wednesday 18 July 2012

sepenggal kisah


Kisah ini saya kutip dari buku. ”Bahagianya Merayakan Cinta” karya Salim A Fillah. Suatu hari ada seorang lelaki, yang ikut antri di warung pecel lele didaerah Monjali. Mendung bergantung sore itu, dan warna hitam yang menyeruak d ibarat mulai bergerak mendekat. Dia, berkaos putih yang leherannya mulai geripis, dikepalanya ada pecis putih yang kecil, ...dan celananya beberapa senti diatas mata kaki. Sandal jepit swallow yang talinya hampir putus nyangkut diantara jempol dan jari kakinya. Seperti yang lain ia juga memesan, ”Pecel Lele, Mas!” ”Berapa?” Tanya Mas penjual yang asyik menguleg sambal terasi sambil sesekali meraih sothil besar untuk membalik gorengan lele di wajan raksasa. Gemuruh bunyi kompor mengharuskan orang berbicara sedikit lebih keras. ”Satu. Dibungkus..” Perlahan tangannya merogoh saku celana, lalu duduk sembari menghitung uangnya. Malu malu, tangannya dijorokkan sedikit ke bawah meja. Uang pecahan ratusan sudah disatukan dengan selotip bening per sepuluhan keping, pas jumlahnya sesuai harga. ”Nggak makan sini aja Mas? Takut keburu hujan ya?” ”Hihi, buat Istri” ”Oo..” Selesai perjalanan dibungkus, bersamaan dengan bunyi keritik yang mulai menggambar titik-titik basah di tenda terpal milik Mas Pecel Lele. Agak berlari ia keluar, tetapi melebatnya sang hujan jauh lebih cepat dari tapak-tapak kecilnya. Khawatir pecel lele untuk istri tercinta yang hanya dibungkus kertas akan berkuah, ia selipkan masuk ke perutnya. Bungkusan itu ia rengkuh erat dengan tangan kanan, tersembunyi dibalik kaos putih yang mulai transparan disapu air. Tangan kirinya keatas, mencoba melindungi kepalanya dari terpaan ganas hujan yang tercurah memukul-mukul. Saat itu ia sadar, ia ambil pecisnya. Ia pakai juga untuk melapisi bungkusan pecel lele. Huff, lumayan aman sekarang. Tetapi 3 kilometer bukanlah jarak yang dekat untuk berjalan ditengah hujan, bukan? ~~~
Saudara-Saudariku yg baik nan Santun, apa perasaan anda ketika membaca kisah lelaki ini? Kasihan. Iba. Miris. Sedih. Itu kan anda! Coba tanyakan pada laki-laki itu, kalau anda bertemu. Oh, sungguh berbeda. Betapa berbunga hatinya. Dadanya dipenuhi heroisme sebagai suami yang baru yang penuh perjuangan untuk membelikan penyambung hayat istri tercinta. Jiwanya dipenuhi getaran kebanggaan, keharuan, dan kegembiraan. Kebahagiaan seolah tak terbatas, menyelam begitu dalam di kebeningan matanya. Ia membayangkan senyum yang menantinya, bagai bayangan surga yang terus terhidupkan di rumah petak kontrakannya. Ditengah cipratan air dari mobil dan bus kota yang bersicepat, juga sendalnya yang putus lalu hilang ditelan lumpur becek, ia akan tersenyum. Senyum termanis yang disaksikan jagad. Seingatnya, ia belum pernah tersenyum semanis itu saat masih membujang. SubahanAllah....

Tak Cantik Maka tak Laku (Mitos) | comments Tak Cantik Maka Tak laku .... Ini, lebih menyerupai mitos ketimbang realitas. Alhamdulillah, realitas berjuta-juta wanita yang berparas kurang atau tidak cantik sama sekali, akhirnya menikah, bahkan di usia muda, bahkan sebagian dengan pria tampan, dari masyarakat umum, selebritis, pejabat, kalangan terpelajar, hingga orang-orang yang hidup di lingkungan relegius, kalangan ngaji, keluaran pesantren dan yang lainnya. Akhirnya, itu juga membuktikan bahwa wajah yang tak cantik, begitu pula paras yang kurang tampan, sama sekali bukan halangan seseorang menjemput jodoh. Realitas sebaliknya, juga sungguh tidak sedikit. Kalangan selebriti yang berwajah cantik dan rupawan, pejabat, pengusaha yang sudah cantik atau tampan masih pula berduit dan punya popularitas, ternyata banyak yang terlambat menikah, hingga usia yang tak lagi lumrah. Kasus serupa banyak juga muncul di lingkungan grass root, kalangan orang-orang mengaji, atau orang -orang yang terbiasa dengan norma keagamaan. Banyak wanita cantik dan pria tampan di sana yang terlambat menikah. Minimal, terlalu banyak wanita atau pria yang jauh lebih tidak tampan, tidak cantik dan jauh lebih buruk rupa, ternyata sudah lebih dahulu menikah. "Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yan
g mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."(Ali Imran : 27) Mungkin banyak orang yang kurang menyelami realitas itu, sehingga semuanya di biarkan mengalir tanpa ditelaah. padahal semuanya itu mengajarkan kepada kita, bahwa kecantikan dan ketampanan bukanlah 'jaminan' seseorang mudah mendapatkan jodoh. Wajah yang biasa-biasa saja , bahkan terkesan yang buruk rupa, juga tak sedikitpun membuat orang jauh dari jodohnya. Betul, bahwa nyaris setiap pria ingin beristrikan wanita cantik. Tidak salah, seperti hampir setiap wanita suka bersuamikan pria tampan. Tapi realitas sering membuat teori itu ambruk, dan nyaris membuat kepala kita terdongak karena terkejut, 'Bagaimana mungkin, wanita secantik itu rela menikah dengan pria yang tampan pun tidak, kaya juga tidak, pendidikannya pun rendah.... Alamak ...' Dia pria yang dilirik banyak wanita, ngetop, sering dikerumuni wanita-wanita cantik. Tapi lihat, akhirnya ia menikah dengan wanita yang sama sekali jauh dari 'cantik', bukan pula orang kaya, dan parahnya, ia juga bukan selebritis, tak punya nama. Apa modal wanita dalam menggaet sang jodoh ? itu misterius. Maka ungkapan 'Tak Cantik Maka Tak Laku,' selalu saja terhenti di tataran teoritis, dan ambles manyun di tataran realitas. Betul, bahwa ada dari sebagian dari gadis atau pria yang belum menemukan jodohnya, dan secara kebetulan mereka kurang beruntung karena memiliki wajah buruk rupa. Tapi, syukurlah, bahwa mereka juga ditemani banyak pria dan wanita yang berwajah jauh lebih cantik dan tampan ketimbang mereka. Ada orang yang urung menikahi mereka karena mereka tidak cantik, pun wajar-wajar saja. Tapi, lihat banyak pula orang yang beringsut mundur menikahi wanita-wanita cantik, karena alasan-alasan lain. Terbukti, dalam dunia asmara jahiliyyah ada banyak pria berpetualang dengan banyak wanita cantik, akhirnya menikah dengan wanita buruk rupa. Banyak orang-orang kaya yang memiliki isteri-isteri cantik, akhirnya berzina dengan wanita yang tak secantik isterinya. Alasannya klasik, hanya karena kurang mendapatkan pelayanan dari isterinya. tetapi toh, kecantikan si isteri tak mampu meredam nafsu bejat-nya untuk bertindak di luar kewajaran. Di sini, saya hanya ingin menegaskan bahwa jodoh memang kadang berseiringan dengan kecantikan, ketampanan, uang , jabatan, prestise, popularitas, atau hal-hal sejenis itu. Tapi semuanya tak bisa menarik ulur datangnya jodoh. Kasus perceraian yang sangat banyak terjadi di kalangan selebritis semakin menegaskan, bahwa terkadang ada sejenis jodoh yang hanya bertahan di lembar-lembar tipis perjalan hidup, meski ia disemai di tengah popularitas dan limpahan harta benda, kecantikan dan ketampanan yang bahkan dioles menjadi jauh lebih memikat. Jodoh, ternyata kadang tak betah berlama-lama di situ. Itu artinya, tak perlu merasa 'minder' untuk bisa menjemput jodoh, meski dengan modal fisik seadanya, atau dibawah rata-rata. Terlebih-lebih, karena 'Inner beauty' yang misterius itupun kerap mengubah sosok biasa menjadi luar biasa cantik-nya. ^_^ Percaya dech ^_^.

siapakah ratunya bidadari ?????


Wanita Sholehah itu Ratunya Bidadari Surga | comments Tidak dipungkiri lagi bahwasannya bidadari surga yang selalu disebut Allah dalam Al-Qur'an, mampu membuat kaum muslimin berfasta biqul khairat untuk memperoleh bidadari-bidadari surga tersebut. Sebab salah satu kenikmatan surga yang selalu diidamkan oleh setiap kaum muslimin khususnya kaum laki-laki adalah ingin mendapat pelayanan dan cinta kasih bidadari. Bagaimana tidak ingin bidadari surga? Berbagai keterangan tentang bidadari surga, baik tentang keelokan parasnya, kecantikannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang, membuat banyak orang merindukannya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, diantaranya : "Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqiah : 22-23) "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37) "Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56) Dari sini munculah pertanyaan yang seolah-olah mempertanyakan keadilan Allah tentang laki-laki, wanita dan adanya bidadari surga. Mengapa laki-laki dijanjikan Allah memperoleh bidadari di surga? Mengapa wanita tidak dijanjikan mendapatkan bidadari di surga? Adilkah Tuhan? Meskipun bidadari surga itu memiliki banyak kelebihan dan derajat terhormat, tetapi di dalam surga mereka masih kalah mulia dengan wanita dunia yang solehah. Mari kita simak percakapan Rasulullah ﷺ dengan salah satu isterinya yaitu Ummu Salamah r.a. Ummu Salamah bertanya, "Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli? Rasulullah ﷺ menjawab, "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat." Ummu Salamah bertanya, "Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?" Rasulullah ﷺ menjawab, “Karena sholat mereka, puasa mereka dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan: cahaya di wajah mereka Tubuh mereka adalah kain sutera Kulitnya putih Bersih Pakaianya berwarna hijau Perhiasannya kekuningan Sanggulnya mutiara Dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata (wanita shalehah) “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya…” Subhanallah, alangkah hebatnya Allah memuliakan wanita. Begitulah cara Allah menciptakan bidadari surga untuk memuliakan wanita sholehah. Dengan begitu apakah para suami akan memilih bidadari surga ataukah isteri sholehah yang di surga kelak menjadi sangat cantik melebihi bidadari? Dan tak hanya di akherat, wanita solehah mendapat kemuliaan juga di dunia, sebagaimana sabda Rasullulah ﷺ : "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah" (HR.Muslim) Sebaik-baik wanita adalah wanita sholehah dan sebaik-baik laki-laki adalah yang memuliakan wanita. Semoga kita menjadi muslim dan muslimah yang soleh, Allah Ta’ala berfirman: "…dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. An Nisa’ : 13). Wallahu A’lam Bis Shawab Sumber : http://on.fb.me/M80QCB

catetan buat si rok mini

Catatan ini di buat oleh sahaba/bapak/akhi Wahyu Aji (bingung mau nyebut gimana, heheehehe). Meski agak telat mempostingnya, semoga tulisan ini bermanfaat untuk sahabat. Ya menurut saya, Beginilah Cara Kasih Tau Wanita Tentang Rok Mini dan Celana Super Pendek .. ^_^ Rok mini sedang "trending" ... Soal rok mini ini memang menggelitik. Saya sendiri di dalam dilema yang besar. Alasannya, pertama karena saya laki-laki. Kedua, karena saya belum pernah memakai rok mini. Sebagai orang berpendidikan, saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, dan ngawur. Tapi sebenarnya saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka: Suka · · Bagikan
Soal hak, semua memang punya hak masing-masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain. Contohnya merokok. Saya yakin itu adalah hak. Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok. Tetapi ketika merokok di tempat umum, hak itu jadi tidak aman untuk orang lain. "Tolong ya mas, merokoknya di ruang merokok, atau menggunakan helm full face saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya". Gimana kalau perokok menjawab, "Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap". Kira-kira Anda mau langsung mengajak adu hantam tidak? Mamainkan musik adalah hak. Tetapi ketika bertetangga, genjrang-genjreng di jam dua pagi di depan rumah orang, kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak? Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab "Tolong ya Bu, kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya, ibu jangan dengerin suaranya, gitar-gitar saya kok ibu yang repot". Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak? Kalau bermainnya di dalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah. Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain. Sama jadinya dengan rok mini dan hot pant. Di rumah, rok mini akan menjadi sangat asik. Aman, dan nyaman buat semuanya. Apalagi di kamar, tidak pakai rok pun akan semakin menambah suasana jadi lebih sesuatu banget :) Dan, semua orang akan merasa happy dan dijamin aman. Tapi di boncengan sepeda motor, di busway, di jalanan ... duuuh biyung, please mbak, bu, kalau sekadar saya yang lihat dijamin akan aman. Karena nafsu dan pikiran saya akan saya manage sedemikian rupa sehingga akan hanya meledak tanpa melukai Anda. Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat? Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya. Dan kata orang tua, mencegah lebih mudah dan murah dari pada mengobati. Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain, berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan, termasuk kita memberi makan mereka di penjara seumur hidup. Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah, dan murah kalau kita semua juga ikut mencegah, salah satunya dengan tidak mengguanakn rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas. Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa. Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pengenanya.

renungan

Renungan dan muhasabah buat kita semua: Jujur itu ASING karena banyak pembohong. Shadaqah itu ASING karena banyak yang pelit. Berhijab itu ASING karena banyak yang telanjang Yakin pada Allah itu ASING karena banyak yang tidak percaya pada-NYA. Mewujudkan syari'at Allah itu ASING karena banyak yang lebih percaya pada hukum buatan manusia. "BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG ASING" Siapakah orang-orang ASING itu yaa Rasulallah? "MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG SENANTIASA MELAKUKAN PERBAIKAN, DISAAT KEBANYAKAN ORANG BERBUAT KERUSAKAN". (Riwayat Muslim) Yaa Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang GURABA'A..... لاحول ولاقوة الا بالله ....

sms siapa ini????

Ukhty, SMS Siapa Ini Ukh?” By : Burhan Shadiq “Jazakillah ukhty, at
as shalat Isya berjamaahnya tadi. Sangat terkesan sekali bagi saya.” Seorang akhwat menerima SMS itu malam hari, di saat ia sedang berupaya memejamkan matanya. Ia bingung, apakah harus menjawab SMS ini ataukah membiarkannya. Karena terus terang, pengirim SMS itu adalah seorang ikhwan yang menjadi imam shalat Isya di kampus tadi. Kebetulan waktu itu, mereka hanya berdua, dan harus shalat Isya’ berjamaah. Dalam hati ukhty itu bertanya-tanya. “Kenapa berkesan? Bukankah setiap shalat haruslah berkesan? Kenapa berkesan? Apakah ia tidak khusyuk dalam shalatnya? Ataukah karena aku makmumnya?” Akhirnya dengan berat hati akhwat itu membiarkan SMS itu tanpa balas. Beberapa menit kemudian hape Boetooth (Baca: Butut bukan Bluetooth) nya kembali berdering. Saat ini hanya misscall, dan bisa ditebak siapa yang misscall. Selain pulsa nelpon juga mahal, ikhwan itu ingin memberi isyarat, kenapa SMS-nya tidak dibalas. Si Akhwat tetap bersikukuh tidak menjawabnya, karena menurutnya si Ikhwan berlebihan dan tidak pada tempatnya. Akhirnya hape-nya kembali berbunyi, sebuah gambar bertanda Amplop nongol di layar hapenya. Dibuka dan dibacanya, “Semoga ukhty diberi kenyamanan hati dan diberkahi Allah Ta’ala malam ini. Dan mudah-mudahan bisa shalat malam nanti. Selamat bobo dan mimpi yang indah. Dari saudaramu seperjuangan.” Akhwat ini senyam senyum tak ada habisnya. Ia semakin tahu seberapa kualitas ikhwan ini. Ia jadi ragu apakah ia ikhwan ataukah bakwan. Menurutnya SMS semacam ini tidaklah perlu disampaikan. Meski terlihat menasehati dan baik-baik saja, tapi ia berpikir SMS semacam ini adalah sebentuk zina hati yang terselimuti dakwah infirodi. Mungkin saja Anda yang membaca tulisan ini pernah mengalaminya. Mendapatkan SMS dari sosok aktivitis dakwah, apakah ikhwan atau akhwat. Awalnya mungkin hanya saling bertanya tentang kepentingan dakwah. Persiapan sebuah tabligh akbar, rencana aksi demo, rencana rapat tahunan organisasi keislaman, membahas kurikulum TPA atau apalah kepentingannya. Namun ternyata rasanya enak juga bisa saling berkirim SMS alias SMS-an. Apalagi kalau ternyata obrolannya nyambung banget, si ikhwan tahu perasaan si akhwat dan si akhwat pun mesam mesem tak ada habisnya menjawab SMS dari si ikhwan. Kalau sudah seperti ini biasanya SMSnya bisa ngelantur kemana-mana. Mulai bertanya, “Ukhty lagi ngapain? Ukhty udah makan belum. Jaga Kesehatan loh ukh. Sekarang musim hujan.” Eh, apa perlunya si ikhwan bertanya semacam itu? Emang penting? Ia menjadi sosok yang penuh perhatian. SMSnya menjadi ngalor-ngidul tak jelas apa maksudnya. Ironisnya, si akhwat justru terbuai. Ia takluk dengan senjata ikhwan gombal ini. Ia selalu menjawab SMS itu dengan jawaban-jawaban yang sama. “Ana lagi makan akh. Akhy udah maem belum…” Yach, setali tiga uang. Sama saja kualitasnya. Mereka sama-sama menikmati SMS-an itu. Kepentingan awal sebagai SMS koordinasi dakwah melenceng menjadi berbagi perhatian antara ikhwan dan akhwat. Hemm… Ikhwan apa bakwan, akhwat apa kawat? Hal ini nampaknya harus diwaspadai. Jangan-jangan mereka telah menyemai benih, sebelum masa tanam. Jangan-jangan mereka telah menanam cinta, sebelum waktunya. Jangan-jangan pola saling SMS-an ini menjadi cara mereka untuk saling berkomunikasi bukan dalam arti sebenarnya. SMS PDKT-kah? Ikhwan tentu saja memiliki niat saat mengirim SMS itu. Awalnya mungkin niatnya baik sebagai sebuah nasihat yang baik. Tapi karena setan memang sangat licik, akhirnya jurusnya mulai mempengaruhi si ikhwan. Selain itu juga karena lampu hijau yang ditunjukkan oleh si akhwat. Oleh karena itu, kita harus mulai memperhatikan persoalan ini. Harus dibedakan manakah yang benar-benar SMS murni nasihat, ataukah semata hanya kedok saja. Mereka yang semata ingin memberi nasehat tidak akan berpanjang-panjang dalam SMS-an. Bila dianggap sudah cukup, maka tidak perlu dilebar-lebarkan.