Monday, 29 October 2012

ciri DEMOKRASI

Uang yang "Maha Kuasa", itulah salah satu ciri DEMOKRASI

Inilah fakta Negeri yang menggunakan Sistem Kufur Demokrasi. Uang dan kekuasaan punya kaitan erat, teramat erat. Uang digunakan untuk mencari kekuasaan dan jabatan. Setelah itu, kekuasaan dan jabatan digunakan untuk mencari uang.

Dalam pemilihan umum dan pemilihan umum kepada daerah (pemilu kada), rivalitas akhirnya sangat ditentukan oleh uang. Di DKI Jakarta, misalnya, menurut Sekjen Transparency International Indonesia Teten Masduki, calon gubernur yang memakai parpol sebagai kendaraan harus memberikan mahar yang nilainya mencapai Rp600 miliar.

Itu belum termasuk dana pendongkrak popularitas, yang menurut studi Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, minimal Rp100 miliar.

Jika untuk menjadi kepala daerah saja begitu mahal ongkosnya, apalagi untuk menjadi presiden. Nilainya mungkin bukan lagi miliar, melainkan triliunan rupiah.
Yang terjadi dalam pemilu legislatif setali tiga uang. Untuk menjadi anggota legislatif, para kandidat dari suatu parpol bukan hanya berkompetisi dan saling sikut dengan kandidat dari parpol lain, tetapi juga dengan kandidat dari parpolnya sendiri. Yang berhasil duduk di kursi empuk lembaga legislatif seringkali yang berkantong tebal.

Tidak mengherankan parpol kreatif membuka diri untuk dijadikan kendaraan oleh orang-orang berduit dari luar partai. Sebaliknya, parpol tega-teganya menyingkirkan anggota partai yang punya kapasitas dan loyalitas tetapi berkantong tipis.

Dalam praktik politik seperti itu, uang seolah menjadi yang maha berkuasa. Disebut maha kuasa karena uanglah yang menjadi pangkal dan ujung dalam merebut kekuasaan.

Partai politik yang semestinya menjadi penyusun kebijakan (policy seeking) alhasil berubah peran menjadi pencari kekuasaan (power seeking) dan pemburu uang (money seeking). Akibatnya pun jelas, biaya politik teramat besar bagi seseorang untuk berebut jabatan legislatif maupun eksekutif.

Dengan ongkos politik teramat mahal, pemenang pemilu ataupun pemilu kadang mau tak mau harus menebus investasi yang telah digelontorkan setelah menjabat.

Mengharapkan gaji saja jelas tak cukup, sehingga korupsi menjadi jalan pintas agar balik modal sekaligus menumpuk bekal untuk mempertahankan jabatan periode berikutnya.

Tidak mengherankan jika banyak kepala daerah dan anggota legislatif menjadi terpidana korupsi. Data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan selama era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ada 17 gubernur serta 155 bupati/wali kota yang terjerat perkara tersebut. Sementara menurut Indonesia Corruption Watch, sepanjang 2011 tercatat 99 anggota DPRD dan DPR menjadi tersangka korupsi.(mediaindonesia.com, 13/2/2012)

Semua itu tidak patut dibiarkan. jika semua kebobrokan ini tetap dibiarkan maka kerugian yang lebih besar lagi akan terus terus terjadi. dan kembali rakyatlah yang akan menjadi korban. berbagai kebijakan-kebijakan yang mendukung Kapitalisme yang merupakan Induk dari Demokrasi akan diberlakukan. hal itu dikarenakan mereka ingin meruk keuntungan sebesar-besarnya dari kekuasaan tersebut dan yang jelas kepentingan rakyatlah yang akan dikorbankan.

Sudah saatnya kita hentikan semua itu. sesegera mungkin kita berjuang untuk mengganti Sistem yang Rusak ini dan menggantikannya dengan sistem yang telah digariskan oleh yang Menciptakan manusia yang Maha Mengerti akan keadilan terhadap seluruh manusia di muka bumi. itulah Sistem Syariah yang diterapkan secara kaffah melalui institusi Khilafah Islamiyyah yang bersandar pada manhaj Kenabian.

Terorisme dan Negara Islam

Terorisme dan Negara Islam

Kita tentu tidak bisa menolak takdir perubahan, kalau ternyata rakyat Indonesia yang mayoritas Islam ini kemudian mendukung penegakan negara Islam

Presiden SBY dalam keterangan persnya Bandara Halim Perdanakusumah, Senin (17/5) sebelum bertolak ke Singapura dan Malaysia menegaskan tujuan dari para teroris adalah mendirikan negara Islam. Padahal, menurut SBY, pendirian negara Islam sudah rampung dalam sejarah Indonesia. Aksi teroris juga bergeser dari target asing ke pemerintah. Ciri lain, menurut Presiden, para teroris menolak kehidupan berdemokrasi yang ada di negeri ini. Padahal, demokrasi adalah sebuah pilihan atau hasil dari sebuah reformasi. Karena itu menurut presiden keinginan mendirikan negara Islam dan sikap anti demokrasi tidak bisa diterima rakyat Indonesia .

Ada beberapa catatan penting kita dari pernyataan SBY ini. Antara lain , masalah pendirian negara Islam. Negara Islam adalah negara yang menjadikan Islam sebagai asasnya dan syariat Islam sebagai aturan segala aspek kehidupan. Hal ini bukanlah persoalan sejarah, atau masalah diterima oleh mayoritas rakyat banyak atau tidak. Tapi ini adalah masalah kewajiban dalam agama. Sudah seharusnya siapapun yang menjadi muslim terikat pada syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya termasuk bernegara, politik, ekonomi, dan pendidikan. Kewajiban ini merupakan konsekuensi keimanan seorang muslim kepada Allah dan juga cerminan dari kecintaan kepada Allah SWT dan Rosul-Nya yang seharusnya dijadikan teladan. Semuanya itu diwujudkan dengan terikat pada hukum-hukum Allah SWT yang bersumber dari Al Qur’an dan as Sunnah.

Bukankah dalam berbagai kesempatan presiden SBY sering mengatakan kita harus menjadikan Rosulullah SAW sebagai teladan kehidupan kita ? Kita tentu masih ingat ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membacakan sambutan pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) V, Jum’at (7/5) di Jakarta. Dalam pidatonya, presiden sendiri mengatakan Islam hadir sebagai jalan kehidupan manusia dan rahmat bagi seluruh alam. Tuntunan Alquran dan Sunnah adalah pedoman hidup dan jalan yang lurus untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.Rasulullah pun telah mencontohkan tatanan peradaban yang dibangun atas dasar iman dan takwa. “Kita memiliki tugas sejarah untuk membangun dan mengembalikan kejayaan Islam!” tegas Presiden saat itu.

Kita juga ingat, ketika SBY memberikan kata sambutannya dalam Forum Ekonomi Islam Sedunia di Jakarta (2 /3/2009),SBY juga mengajak negara Islam bersatu atasi krisis dengan bersatu, negara-negara Islam akan bisa mengenang kembali kejayaan abad 13. Kalau bicara kejayaan Islam abad 13, tentu tidak bisa dipisahkan bahwa saat itu negara Islam yang dikenal dengan Khilafah Islam tegak dan menjalankan syariah Islam.

Menjadikan Al Qur’an dan as Sunnah sebagai pedoman hidup tentu bukan hanya dalam masalah ibadah ritual, moral, atau individual saja tetapi dalam seluruh aspek kehidupan. Disinilah urgensi negara Islam yang akan menerapkan syariah Islam secara keseluruhan. Adalah mustahil menerapkan syariah Islam secara keseluruhan kalau negaranya tidak berdasarkan kepada Islam.

Tentu saja meskipun mendirikan negara Islam adalah kewajiban agama (syar’i), kita sepakat secara realita sosiologis, apakah negara Islam tegak atau tidak, sangat tergantung kepada masyarakat, dalam pengertian dukungan dan kesadaran masyarakat. Sistem apapun akan berjalan akan tegak dan berjalan baik kalau di dukung oleh kesadaran masyarakat. Sistem demokrasi yang saat ini masih kita jadikan panutan karena masyarakat kita masih mendukungnya. Artinya, kita tentu tidak bisa menolak takdir perubahan, kalau ternyata rakyat Indonesia yang mayoritas Islam ini kemudian mendukung penegakan negara Islam.

Namun, kita setuju bahwa upaya membangun kesadaran masyarakat untuk menegakkan negara Islam dilakukan bukan dengan jalan teror. Jalan ini , bukanlah jalan yang ditempuh oleh Rosulullah SAW. Jalan ini bahkan bisa kontraproduktif. Bagaimana mungkin rakyat akan mendukung syariat Islam kalau mereka ditakut-takuti dengan bom atau pembunuhan ? Hizbut Tahrir sendiri yang memang menginginkan negara Islam global berupa Khilafah dengan sangat tegas menggariskan metode perjuangannya yang tidak menggunakan jalan kekerasan atau angkat senjata (non violence)

Takdir perubahan ini tidak bisa dicegah, apalagi kalau perubahan ini mengantarkan kepada kebaikan. Adalah sangat bodoh siapapun yang tidak mau berubah, gigih mempertahankan status-quo yang buruk padahal ada sistem yang lebih baik di depan matanya. Justru kita mempertanyakan sikap-sikap mempertahankan sistem demokrasi dan kapitalisme yang jelas-jelas didepan mata tampak kebobrokannya. Berbagai persoalan yang diderita rakyat sekarang ini seperti kemiskinan ,pengangguran yang tinggi, kebodohan ,kriminalitas, adalah buah dari sistem kapitalisme dimana diantara pilar pentingnya adalah sistem demokrasi?

Alih-alih mensejahterakan masyarakat , sistem demokrasi justru telah menjadi alat penjajahan baru yang melahirkan berbagai UU dan kebijakan yang mengokohkan penjajahan asing. Demokrasi ternyata juga melahirkan corporation state, hanya menguntungkan segelintir pemilik modal dan elit politisi bermoral bejat yang menumbuh suburkan praktik suap menyuap dan tipu menipu .

Disisi lain, adalah suatu kebohongangan sekaligus kebodohan mengkaitkan kewajiban penegakan negara Islam dengan tindakan terorisme. Kita melihat ada agenda busuk dibalik pengkaitan ini, agenda agar masyarakat kemudian takut , tertipu dan akhirnya tidak setuju dengan penegakan negara Islam. Upaya ini memang secara sistematis dilakukan oleh kekuatan-kekuatan imperialism yang khawatir akan kebangkitan Islam.

Upaya memberikan citra jelek terhadap syariah Islam ini disebutkan dalam rekomendasi Ariel Cohen (The Heritage Foundation). Dia menulis : AS harus menyediakan dukungan pada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh negatif dari aplikasi syariah, seperti potong tangan untuk kejahatan ringan atau kepemilikan alkohol di Chechnya, keadaan Afghanistan di bawah Taliban atau Saudi Arabia, dan tempat lainnya. Perlu juga diekspose perang sipil yang dituduhkan kepada gerakan Islam di Aljazair. (Hizb ut-Tahrir: An Emerging Threat to US Interests in Central Asia )

Memang tegaknya negara Islam apalagi dalam wujud negara Islam global (al Khilafah al Islamiyah) sangat ditakuti oleh Barat. Mereka tahu persis tegaknya Khilafah akan menghentikan agenda penjajahan mereka di negari Islam. Pada 14/5/2010, salah seorang mantan petinggi Angkatan Bersenjata Inggris yang baru saja pensiun, Jenderal Richard Dannat dalam BBC’s Today Program dengan sangat gamblang menyatakan perang di Afghanistan adalah perang melawan Islam.

Ketika ditanya tentang alasan pendudukan Afghanistan dengan tegas dinyatakan untuk mencegah agenda Islamist yang ingin menegakkan Khilafah Islam abad ke 14 dan 15, yang sekarang bergerak tumbuh dari Asia Selatan, Timur Tengah hingga Afrika Utara. Karena itu kita tentu sangat kita sayangkan kalau SBY terjebak dalam propaganda Barat ini yang mengkaitkan terorisme dengan upaya penegakan syariah Islam atau negara Islam. (Farid Wadjdi)
[http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/19/terorisme-dan-negara-islam/]

keadaan kaum muslim......

Kaum Kafir Memperebutkan Umat Islam

Dari Tsauban Radhiyallahu‘anhu: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Hampir-hampir ummat-ummat ini memperebutkan kalian (ummat Islam) -dalam riwayat lainnya: dari seluruh penjuru-, layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk”. Seorang laki-laki bertanya: “Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?”, beliau menjawab: “Bahkan jumlah kalian pa

da waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air dan AllahTa’ala akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa takut kepada kalian serta akan menanamkan ke dalam hati kalian Al-Wahn.”. Seseorang lalu berkata: “Wahai Rasulullah, apa itu Al-wahn?”, beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”. (Dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad Rahimahullahu Ta’ala, 5/278 dan Abu Dawud Rahimahullahu Ta’ala, 4/111 no.4297)

NASEHAT BERHARGA UNTUK ORANG2 ISLAM


*** NASEHAT BERHARGA UNTUK ORANG2 ISLAM***

oleh : Akhina Mujahid Tauhid

TERNYATA BANYAK ORANG ISLAM RAGU AKAN KEKAFIRAN DENSUS 88 DAN BNPT

Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terosrisme (BNPT) merupakan alat negara atau sebagai thinktank negara yang dibentuk atas isntruksi Amerika dan Asutralia atas pemerintah RI dalam rangka untuk memerangi islam dan gerakan moral penegakan syariat islam.

Betapa tipisnya iman seseorang yang masih meragukan kekafiran Densus dan BNPT.

Bahkan kami katakan bahwa iman mereka sudah tanggal dari porosnya.

Kenapa?

Thursday, 11 October 2012

Bentuk bumi menurut Injil dan Al-Qur'an.. siapa yang benar?

khoirunnisa-syahidah.blogspot.comhttps://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/549524_515078518517816_1390151811_n.jpgJika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada teknologhy, lalu kita berdiri di tepi laut, atau dipuncak gunung, maka sejauh mata memandang, kita cuma boleh melihat 1 garis lurus diujung cakrawala iaitu garis horizon.

Masa itu, kita tak mungkin tahu jika bumi itu berbentuk bundar pipih.
Tapi, 1 buah Kitab, berani menentang pemikiran tak betul masa itu.

Bagaimana Bibel Berbicara Tentang Perempuan?

khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - Bulan April lalu topik tentang perempuan marak dibahas di negeri ini. Namun selalu ujung-ujungnya adalah agenda-agenda kaum feminis yang diangkat di publik dan disosialisasikan. Seolah April menjadi momen spesial ajang kampanye kaum feminis.http://un2kmu.files.wordpress.com/2010/08/christianization.jpg?w=265&h=333
Namun di sisi lain alhamdulillah, umat Islam semakin paham bahwa ide-ide feminisme bukannya membawa kaum perempuan menjadi makin cerdas, sejahtera, bermartabat dan nyaman. Tapi justru menjerumuskan kaum perempuan pada kehinaan.
Islam sebagai agama yang mengatur segala urusan manusia di dunia memuat aturan-aturan yang memuliakan perempuan. Dan terbukti ketika syariat Islam diterapkan, maka yang terwujud adalah kesejahteraan.
Namun bagaimana tuntunan agama lain mengenai perempuan? Apakah agama lain juga bermaksud untuk memuliakan perempuan sebagaimana dalam Islam?


Bagaimana Bibel berbicara tentang perempuan?
Dalam Bibel, Perjanjian Baru, Timotius 2 :14-15 dikatakan demikian,

inikah..............


Oleh : Humayrah Khairunissa

khoirunnisa-syahidah.blogspot.com - *Sebaiknya tidak dibaca sebelum anda membuka hati terhadap hidayah Illahi,
Sungguh kami menyajikan Tulisan berikut karena kami sayang pada sahabat,dan karena sayang kami tidak ingin sahabat terus menerus terjebak dikubangan pacaran

Wew . . . . . .

Pagi2 dapet suguhan pict.note yg 'keren'.
Picture ini di share seorang teman meLaLui BB dg tuLisan

memelihara kelembutan

http://www.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2009/04/keluarga2.jpg

ebook gratis



D
OWNLOAD GRATIS

Ebook
Web offline
  • Al-Islahonline.com
  • Al-Islam.or.id
  • Al-Sofwah.or.id
  • Hakekat.com
  • Harun Yahya
  • KTPD Isnet
  • Nojil.8m.net
  • Perpustakaan-Islam.com
  • Mualaf.com
  • Baasyircenter.com
  • Assunnah.or.id
  • Asysyariah.com
  • Al-ikhwan.com
  • Hidayatullah.com
  • Arishardianto.swaramuslim.com
Ceramah Islam (mp3)
  • Dr Zakir Naik
  • Hj Irena Handono
  • Ahmed Deedat
  • Ust Abdul Hakim bin Amir Abdat
Ceramah Kristologi (mp3)
  • Bernard Nababan
  • DR Sanihu Munir
  • Hj Irena Handono
  • Dra Dewi Purnamawati
  • DR Sanihu Munir & Hj Irena Handono
  • Ahmed Deedat
Debat Islam Kristen (mp3)
Slide Show Gallery
Movie/Animasi
MP3
Al-Quran Digital

 

Wednesday, 10 October 2012

menghias diri dngn akhlak mulia

 Dalam realitas keseharian kita, kadangkala kita pernah menjumpai seorang Muslim yang mungkin dari sisi ritualitas ibadahnya bagus, namun hal 

http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2011/05/bacaan-sujud-sahwi-460x250.jpgdemikian sering tidak tercermin dalam perilaku atau akhlaknya. Shalatnya rajin, tetapi sering tak peduli dengan tetangganya yang miskin. Shaum sunnahnya rajin, namun wajahnya jarang menampakkan sikap ramah kepada sesama. Zikirnya rajin, tetapi tak mau bergaul dengan masyarakat umum. Demikian seterusnya. Tentu saja, Muslim demikian bukanlah Muslim yang ideal.

Muslim yang ideal tentu adalah Muslim yang memiliki hubungan yang baik secara vertikal kepada Allah SWT yang terwujud dalam akidah dan ibadahnya yang lurus dan baik, sekaligus juga memiliki hubungan yang baik secara horisontal dengan sesama manusia yang tercermin dalam akhlaknya yang mulia.

Akhlak mulia (akhlaq al-karimah) adalah salah satu tanda kesempurnaan keimanan dan ketakwaan seorang Muslim. Karena itu, tentu tidak dikatakan sempurna keimanan dan ketakwaan seorang Muslim jika ia tidak memiliki akhlak mulia. Bahkan Baginda Rasulullah SAW menyebut keimanan yang paling sempurna dari seorang Muslim ditunjukkan oleh akhlaknya yang mulia, “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya,” demikian sabda beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Karena itu, tidak aneh jika Baginda Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, “Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dalam sejumlah hadits lainnya, Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, “Al-Birr husn al-khulq (Kebajikan itu adalah akhlak mulia.” (HR Muslim).

Beliau bahkan bersabda, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji.” (HR at-Tirmidzi).

Dalam kesempatan lain Baginda Rasulullah SAW pernah ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga. Beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.” (HR at-Tirmidzi).

Akhlak mulia tentu saja bagian dari ketakwaan itu sendiri. Namun demikian, akhlak mulia disebut secara khusus dalam hadits di atas. Ini menunjukkan betapa istimewanya akhlak mulia. Ibn al-Qayyim berkata, “Penggabungan takwa dengan akhlak mulia karena takwa menunjukkan baiknya hubungan seseorang dengan Tuhannya, sementara akhlak mulia menunjukkan baiknya hubungan dirinya dengan orang lain.” (Muhammad ‘Alan, Dalil al-Falihin, III/68).

Sebaliknya, saat Baginda Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka. Beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (HR at-Tirmidzi).

Mengapa mulut? Sebab, dari mulut bisa meluncur kata-kata kekufuran, ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), namimah (mengadu-domba orang lain), memfitnah orang lain, membatalkan yang haq dan membenarkan yang batil, dll.

Keutamaan kedudukan orang yang berakhlak mulia juga disejajarkan dengan keutamaan kedudukan orang yang biasa memperbanyak ibadah shaum dan sering menunaikan shalat malam. Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam.” (HR Abu Dawud).

Bahkan kedudukan orang yang berakhlak mulia pada Hari Kiamat nanti dekat dengan kedudukan Baginda Rasulullah saw., sebagaimana sabda beliau, “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong.” HR at-Tirmidzi).

Lalu apa yang dimaksud dengan akhlak mulia atau husn al-khulq? Di dalam tafsirnya, Abdullah ibn al-Mubarak, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, menyebut husn al-khulq sebagai: selalu bermuka manis; biasa melakukan kebajikan, di antaranya dengan biasa memberikan nasihat kepada orang lain dengan kata-kata yang baik, ringan tangan (mudah membantu orang lain), dll; serta sanggup menahan diri dari sikap menyakiti orang lain baik lewat ucapan maupun tindakan.

Husn al-hulq sesungguhnya juga merupakan gabungan dari sikap suka memaafkan, biasa memerintahkan kebajikan dan berpaling dari orang-orang yang jahil/bodoh, sebagaimana firman Allah SWT: Berilah maaf, perintahkanlah kebaikan dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh (TQS al-A’raf [7]: 199). (Muhammad ‘Alan, Dalil al-Falihin, III/72).
Wa ma tawfiqi illa bilLah! []