PEMUDA ISLAM BANGKITLAH !!
Santai…santai sajalah…masih ada waktu tuk kita. Saantaai..santai sajalah…masih ada waktu tersisa.Lirik
lagu yang dibawakan Sania boleh jadi merupakan gambaran konsep waktu
bagi sebagian anak muda di negara kita. Bahwa masa muda adalah masa buat
happy-happy, yang penting tetep gaya, oke, pinter, dan gaul. Ya nggak ?
Padahal, dibalik semua itu sebagai pemuda atau siapa pun yang masih
mempunyai semangat dan jiwa muda kita punya tugas dan misi besar.
Misi
yang jauh lebih besar dari misi-misi agen FBI,CIA, bahkan agen Mossad
yang tak pernah berhenti untuk menghancurkan umat Islam. Misi yang
langsung Allah berikan untuk kita.Misi untuk memberlakukan
hukum-hukumNya diseluruh penjuru dunia dan untuk mengalihkan manusia
dari penghambaan terhadap sesamanya. Juga untuk membebaskan umat manusia
dari alam yang sempit menuju alam bebas merdeka.
Misi yang sesuai dengan sunatullah penciptaan
manusia, yaitu untuk mewujudkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah
serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya terhadap seluruh keputusanNya.
Sebagai mana yang dikatakan Allah dalam firmanNya :
" Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." ( Adz Dzariyat : 56 )
Disadari atau tidak masa muda adalah masa yang paling produktif bagi
seorang insan. Maka sangat disayangkan jika kita menyia-nyiakan begitu
saja masa muda kita. Masa disaat fisik kita masih sangat kuat, sel-sel
otak kita masih cerdas untuk menangkap materi-materi yang kita
dapatkan,dan terutama masa yg akan dimintai pertanggungjawabanNya.
Dengan misi yang teramat berat diatas sebagai seorang pemuda muslim
kita harus memiliki lima macam kriteria yang harus kita yakini
sepenuhnya, yaitu :
1. Iman yang kuat
Jagalah dalam hati kalian agar Iman tidak mudah goyah dan surut.Sesuai firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 15.
Iman
yang kuat, seperti pohon yang akarnya menghujam kedalam tanah,
batangnya menjulang kuat, dan diantara daunnya yang rimbun akan
dihasilkan buah akhlaq dan amal yang manis rasanya. Maka inilah saatnya
memperkokoh iman kita. Mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan
yang akan selalu berputar dalam catatan kehidupan kita.
2. Keikhlasan yang Sungguh-sungguh
"
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan ) agama dengan lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang
demikian itulah agama yang lurus."
( Al Bayinah : 5 )
Orang
mukmin yang lurus adalah jika pendorong agama didalam hatinya bisa
mengalahkan pendorong hawa nafsu, porsi akhirat bisa mengalahkan porsi
dunia, mementingkan apa yang ada disisi Allah dari pada apa yang ada
disisi manusia, menjadikan niat, perkataan dan amalnya bagi Allah,
menjadikan shalat, ibadah, hidup dan matinya bagi Allah, Rabb semesta
alam. Inilah ikhlas.Memang bukan hal yang mudah untuk diamalkan, tapi
keikhlasan adalah landasan dari amal yang kita kerjakan. Bukankah kita
tak ingin sekedar menabung kesia-siaan ??!!
3. Tekad yang kuat tanpa rasa takut
"
(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun)
selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan." ( Al Ahzab : 39 )
Saatnya untuk membangkitkan hamasah ( semangat ) dan azam
dalam hati kita. Untuk tetap istiqomah dan memperbaiki diri agar
menjadi insan-insan yang unggul dan bermanfaat bagi sesamanya.Tanpa
tekad yang kuat jangan berharap kita akan dapat berubah dan meraih
kemenangan.
4. Usaha yang berkesinambungan
Salah satu yang harus dipenuhi dalam mewujudkan misi kita ialah tidak mengenal rasa jenuh dan malas.
" Dan katakanlah :"Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, …"
( QS At Taubah : 105 )
Kemalasan
adalah faktor terbesar dari diri kita yang telah begitu lama membuat
kita lalai dan terbuai. Padahal tiap detik yang kita lalui akan selalu
tercatat dalam kitab amalan kita. Akan ada masa pertanggungjawaban,
siapkah kita ,apa yang akan kita katakan saat Allah bertanya untuk apa
masa mudamu digunakan ??
5. Pengorbanan
Pengorbanan
adalah sesuatu yang wajar sebagai bukti kecintaan kita pada Allah.
Harta, jiwa, raga dan segala macam pengorbanan menjadi konsekuensi yang
logis bagi orang yang sedang gila cinta. Adik-adikku,karena itulah besar
kecil pengorbanan seorang mukmin juga menjadi tolak ukur seberapa besar
cinta dan keimanannya pada Allah dan Rasulnya.
Pada dasarnya kelima kriteria di atas merupakan ciri khas orang-orang
yang menepati janjinya kepada Allah. Ingatlah, sesungguhnya landasan
iman adalah jiwa yang suci. Landasan keikhlasan adalah hati yang jernih.
Landasan tekad adalah semangat yang kuat membara. Landasan usaha ialah
kemauan yang keras dan landasan pengorbanan adalah aqidah yang kokoh.
Kini
yang ada dihadapan kita adalah kenyataan bahwa umat Islam tengah berada
di persimpangan jalan. Dunia Islam pada umumnya menghadapi benturan
keras dari arus ideologi, pemikiran, moralitas, adat istiadat,
kebudayaan, dan lain-lain.Mari kita berkaca diri, berapa banyak kita
mendengarkan kaset-kaset barat dibandingkan kaset-kaset murotal.Atau
berapa sering kita lebih memilih mode barat dibandingkan pakaian yang
Islami. Maka tak dapat dipungkiri, bahwa kini masyarakat kita ( dan juga
kita ) sedang sakit parah.
Sakit yang tidak hanya dapat disembuhkan dengan pemeriksaan fisik dan
pemberian terapi medikamentosa. Tapi sakit yang membutuhkan pengobatan
yang intensif untuk memulihkan kembali kesehatannya. Umat kita
mendambakan seorang yang dapat menggandeng tangannya untuk menuju ke
atas bahtera keselamatan untuk kemudian berlabuh di pantai
kedamaian.Umat kita membutuhkan penyelamatan, petunjuk dan perbaikan.Dan
pemuda muslim adalah satu-satunya tempat melabuhkan semua harapan. Pemuda Islamlah penentu kebangkitan dan eksistensinya.
Maka berilah qudwah ( panutan) yang baik kepada orang lain dalam segala sesuatu. Dan mulailah dari diri kita ( ibda bi'nafsik
). Bangkitlah, dan bercerminlah pada kader-kader mukmin yang digembleng
Rasulullah di Darul Arqom.Mereka adalah pemuda-pemuda yang tangguh.
Dari tangan merekalah terbit fajar Islam. Bagaimana tidak ? Pada waktu
itu usia Rasulullah sendiri pun baru menginjak empat puluh tahun ketika
beliau diangkat menjadi rasul. Sedangkan Abu Bakar pada waktu itu
berusia tiga tahun lebih muda dari usia Nabi Saw. Bahkan Umar bin
Khattab masih berusia 27 tahun dan Ali ra adalah orang termuda dari
keempat khalifah tersebut. Juga para mujahid yang tangguh, seperti
Abdullah bin Mas'ud, Abdul Rahman bin Auf, Al Arqam bin Arqam, dan
puluhan bahkan ratusan pemuda lainnya.
Dalam mengemban risalah dawah, mereka dengan tabah menanggung siksaan.
Mereka rela berkorban demi lancarnya perjuangan Siang dan malam berusaha
keras mewujudkan kemenangan gemilang serta keeksistensian
Islam.Bagaimana dengan kita ?Perbaikan diri bagaimana pun harus dimulai
dari diri kita sendiri, sebelum kita menyeru orang lain dan mengajak
sebanyak mungkin saudara-saudara kita menuju surga.Maka inilah saatnya
kita mulai tiap detik selangkah lebih baik otreh !
Janji Allah pasti akan terwujud, bahwa Islam akan kembali berjaya. Maka
seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Banna bahwa "Umat harus bangkit.
Namun aset umat ini untuk kembali bangkit telah terkuras habis, kecuali
satu : itulah pemuda." Ya, inilah saatnya bagi kita untuk
bangkit, untuk senantiasa berada dalam garis keseimbangan antara amal,
akal, dan ruhiyah . Pilihan kini berada ditangan kita, untuk menjadi
umat pengganti atau yang tergantikan ?? Wallahu alam bishawab.
Maroji :
Pesan untuk Pemuda Islam, Abdullah Nashih Ulwah
Perangkat-Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin, DR.Ali Abdul Halim Mahmud
Niat dan Ikhlas, Dr. Yusuf Al Qardhawi
No comments:
Post a Comment